• SEJARAH SUBANG

    Seperti halnya daerah lain, wilayah Subang juga telah mengalami berbagai fase sejarah yang unik. Bebagai fase sejarah yang telah dilalui tersebut telah membentuk wajah Subang saat ini...

  • PESONA SUBANG

    Pesona daerah Ciater, Subang, Jawa Barat bukan hanya pemandian air panasnya saja. Keindahan panorama lereng Gunung Tangkuban Perahu menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke tempat ini. Menanti munculnya sang fajar adalah waktu yang sangat tepat Anda berkunjung ke sini...

  • MUSEUM WISMA KARYA

    Ulang tahun Subang baru saja berlalu begitu saja, dan tak banyak orang yang tahu catatan sejarah mengapa tanggal itu dijadikan hari lahir kota ini. Padahal, tepat di pusat kota ini, di titik paling strategis di kota ini, hal itu dapat ditelusuri...

  • WONDERFUL SUBANG

    Subang, sebuah kota unik di pesisir utara pulau jawa. Kota ini memiliki landscape yang lengkap mulai deretan pegunungan di sebelah selatan, dataran rendah di tengah dan hamparan pantai di utara jawa (Pantura) di tambah denga kekayaan flora dan fauna yang menakjubkan. Beragam seni budaya yang dimilikinya menjadikan Subang kota yang memilki potensi pariwisata yang besar untuk berkembang...

PENANGKARAN BUAYA BLANAKAN SUBANG

This Crocodile farm is located in Blanakan Sub-district. There are more than 200 creek crocodiles both males and females. This site is running by PT Perhutani. Instead just crocodiles there are also a mangrove forest to visit. This site offer visitors a lot of ecotourism experience.

Travel distance by car from nearby cities:
Subang-Blanakan (48km) – 1 hour
Jakarta-Blanakan via Pantura (190km) – 3 hour
Bandung-Blanakan (116km) – 2,5 hour
Ciater-Blanakan (65km) – 1,5 hour (www.javatourism.com)







ImageWana Wisata Blanakan dengan luas 131,7 ha termasuk wilayah pengelolaan hutan RPH Tangkil, BKPH Ciasem – Pamanukan, KPH Purwakarta. Berdasar administrasi pemerintahan termasuk Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, dan merupakan Wisata Harian.

Wana Wisata ini terletak pada ketinggian 0 – 1 m dpl., Konfigurasi lapangan umumnya datar. Kawaasan ini mempunyai curah hujan 1210 mm/tahun, dengan suhu udara rata-rata 28oC.

Pemandangan alam dengan hutan pantai, dan kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan berpa mancing, berkemah dan bersampan.

ImageImageImageImage

Penangkaran buaya yang telah dikembangkan sejak tahun 1989 termasuk salah satu kawasan wisata yang banyak mendapat perhatian dari wisatawan. Hingga saat ini terdapat 236 buaya muara yang dulunya dikirim dari Kalimantan.

Pada bulan-bulan tertentu (Oktober - November) setiap tahunnya selalu diadakan upacara tradisional para nelayan yang dikenal dengan pesta laut, yaitu upacara sakral dengan membuang kepala kerbau ke tengah laut.

Blanakan diambil dari historis keluarga Buyut Perahu yaiut asal kata Belah Sanak (Bahasa Indramayu) yang berarti :

  • belah berarti pecah/pisah
  • sanak berarti dulur/saudara atau keluarga

Indramayu adalah salah satu nama tempat yang sekarang menjadi Kabupaten yang tidak jauh letaknya dengan Kecamatan Blanakan termasuk Pantai Jawa Bagian Utara, asal Buyut Perahu tinggal dahulu dan Kibuyut Perahu berlayar bersama istrinya dan adiknya untuk mencari nafkah, dalam perjalanannya mereka singgah di salah satu tempat yaitu (Blanakan sekarang). Ketiga orang tersebut hidup mencari makanan di Blanakan. Pada suatu hari Kibuyut Perahu bermaksud mencari mencek (kijang). Pagi hari sekali Kibuyut berangkat berpesan pada istri dan adiknya agar tidak ikut berburu. Setelah seharian mencari Kijang kemudian kibuyut pulang dengan membawa hasil, sesampainya di rumah Kibuyut langsung membuka rumahnya, ternyata Kibuyut mendapati istri dan adiknya. Tak lama kemudian Kibyut menikah lagi dengan seorang istri asal Blanakan (sekarang) . Kibuyut Perahu berterus terang kepada istrinya yang baru tentang aib yang menimpanya, dan berkata “Saya lebih baik belah sanak dari pada hidup malu sehingga dari kata-kata itu mereka menyebutnya kampung belah sanak oleh anak Kibuyut Perahu Kampung tersebut diubah menjadi Blanakan.

Fasilitas yang sudah tersedia di Wana Wisata Blanakan ini adalah loket penjualan karcis, pos jaga, pondok kerja, tempat parkir, jalan setapak, air bersih, shelter, mushola, tempat duduk, menara pengintai/tribun, ayunan, tempat sampah dll.

Wana Wisata ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dari Pamanukan 25 km, 62 km dari Subang. Kondisi jalan beraspal. Kendaraan umum dapat digunakan yaitu bis dan ojeg Rp. 4.000,-. (www.tourismwestjava.com)

0 komentar:

Posting Komentar